Kamis, 16 Agustus 2012

Sedikit Tapi Berkesan......

Kegiatan hari ini masih sama seperti yang kemarin hanya saja kami mepersiapkan FGD (Forum Group Discussion). FGD ini menghasilkan beberapa program kerja yang harus terlaksana. Salah satunya pemberantasan buta aksara ini. Pemberantasan buta aksara ini aku kebagian di dusun Polay. Program ini aku kerjakan bersama kawanku Imroatus. Sungguh program yang membutuhkan kesabaran dan ketabahan. Hal ini dikarenakan pemberantasan buta aksara bagi ibu-ibu lansia yang daya ingatnya sudah mulai melemah.

Kisahku akan baru dimulai pada hari senin tanggan 23 Juli 2012 ini tepatya pukul 15.00 wib aku menuju tempat pelaksanaan program buta aksara ini. Semenjak tiba terdapat perasaan bahwa hari ini tidak aka nada peserta. Hal ini dikarenakan aku sudah sengaja datang terlambat agar peserta yang menungu terlebih dahulu. Setengah jam berlalu akan tetapi tak ada satupun peserta yang datang. Empat puluh lima menit pun datang, dan ternyata ada bapak pengasuh Madarasah Diniyah setempat mendekati kami. Bapak ini membantu kami untuk datang keesokan harinya jam 2 siang karena tepat pukul tersebut masyarakat setempat berkumpul untuk arisan. Kami pun bergegas pulang tancap gas menuju posko KKN kami. Setibanya di posko kawan-kawan curhat pengalaman pertama melaksanakan program buta aksara ini.
Keesokan harinya telah tiba, perasaan yang tidak karuan ini masih menyelimuti kami. Dengan suasana tersebut kami tancap gas menuju lokasi kemarin dengan komitmen untuk tidak terlambat seperti hari kemarin. Dan ternyata bapak kemarin sudah menunggu kami dan menjelaskan bahwa arisan tersebut pukul 10.00 wib. Dengan perasaan kecewa kami kembali lagi ke posko untuk mlanjutkan aktifitas yang sama seperti kemarin.
Berkat bantuan bapak pengasuh MD kemarin dan kapala dusun harapan kami tidak sia-sia. Masyarkat setempat ternyata masih antusias dengan program pemberantasan buta aksara ini. Meskipun peserta hanya 4 orang saja akan tetapi suasan pelatihan ini begitu bermakna bagi kami kaum elit akademis dapat mengabdi kepada masyarakat di bulan ramadhan. Terdapat keanehan sebelum kami memulai kegiatan ini. Salah satu peserta datang hampir bersamaan dengan kami. Dan ternyata mengetahui bahwa peserta belum datang ibu ini malah balek lagi dan ijin mau ke pasar dulu. Aku membatin, “Wah…sungguh sibuk ibu ini…”. Antusias ibu ini terbukti dengan kembalinya ke tempat kami melaksanakan program buta aksara ini.
Dengan tatap muka yang sudah terlaksana memberikan aku suatu keindahan akan makna memberikan ilmu bagi yang membutuhkan. Dengan keluhan mereka yang menyentuh hati membuat aku merasa ibah dan ingin terus mengajari mereka hingga bisa membaca dan menulis huruf-hurf latin. Mereka begitu mengharap akan waktu-waktu seperti ini yaitu dapat dikenalkan dan diajarkan huruf-huruf yang sejak lama mereka ingin mengetahuinya. Seiring waktu yang ditentukan, aku sudah waktunya berpamitan untuk waktu yang tidak ditentukan untuk dapat berjumpa dengan ibu-ibu yang mempunyai semngat belajar dan ingin mengenyam pendidikan seperti sekarang ini. Dengan berkahirnya KKN ini aku tuliskan kisah dan pengalaman ini di selembar kertas putih untuk mengenang perjalanan yang singkat dan cepat ini dengan penuh harapan dan senyuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar