Salah satu program kerja yang ada pada KKN kelompok 33 pada desa longos 2012 adalah buta aksara. Dalam kegiatan pemberantasan buta aksara tersebut kami membagi tempat pengajaran untuk pemberantasan buta aksara tersebut menjadi 6 tempat yaitu 6 dusun yang ada di desa longos, yaitu dusun palegin, dusun polay, dusun telentean , dusun buabu, dusun kotte dan dusun longos.dan saya mendapatkan pembagian pengajaran pada dusun Longos beserta rekan KKN aku.
Saat pelaksanaan awal melakukan kegiatan yaitu pada hari Senin 23 juli 2012 pukul 15.00 WIB kira-kira bha’da ashar Kami berangkat dari basecamp menuju salah satu sekolah yayasan yang telah ditentukan oleh kadus longos sendiri.
Sesampainya di tempat atau sekolah tersebut tak ada satu pun pesrta didik yang akan aku ajari . sehingga aku langsung saja menuju ke kadus dusun longos untuk menanyakan tentang soal peserta didik yang akan aku ajar.
Pak kadus mengatakan”Saya sudah menginfokan ke semua warga dek kalau hari ini ada sekolah buat yang gak bisa baca tulis”Dan menurutnya banyak warganya yang mau hadir dalam kegiatan ini.sehingga pak kadus menyuruh kami menunggu di sekolah.
Langsung saja kami kembali ke sekolah tempat kami akan mengajar.sedari menunggu kedatangan pak kadus yang sedang mencari warganya yang katanya bersedia untuk belajar membaca dan menulis dengan kami. Kami pun berusaha mencari sendiri peserta didik yang sekiranya mau untuk mengikuti kegiatan kami.dengan bertanya kepada warga yang melintasi depan sekolah itu apakah berminat belajar membaca dengan kami. Namun dengan jawaban yang dengan candaannya mengungkapakannya dia berkata, “ Aduh mas maaf saya sudah tua mau mati juga jadi gak usah sekali mas, potong rumput aja buat sapi mas”. Dengan ketawa saya pun tak memaksa kepada orang tersebut.
Tak lama pak kadus pun datang dengan membawa 1 orang wanita tua untuk dijadikan peserta didik kami. Dan berkata bahwa masih ada lagi warganya menyusul. Dengan menunggu warga lain yang akan menyusul saya bertanya-tanya kepada ibu yang dibawa oleh pak kadus, namun tak disangka ternyata ibu itu mengalami kelainan yaitu tidak bisa berbicara atau bisu. Kami pun makin bingung.
Setelah itu datang 2 lagi ibu-ibu yang mau untuk diajari. Selagi menunggu yang lain datang kami ingin memulai kegiatan pengajaran buta aksara dimulai. Namun kedua ibu-ibu itu tidak mau dengan alasan tidak ada orang alias sepi temannya sehingga dia malu untuk memulainya.kami pun menuruti keinginan ibu-ibu itu ditengah-tengah penantian warga lain ada kejadian yang menurutku lucu, ada seorang bapak-bapak yang melintasi depan kami dan bertanya kepada ibu-ibu yang bersama kami.
“ngapain kamu disana?” kata bapak itu, Lalu salah satu ibu menjawab “saya mau sekolah. Ayo kalau mau sekolah juga’ ibu pun mengajak bapak yang melintas itu. Namun bapak itu menjawab dengan santainya .karena pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dia berkata“ saya sekolah kelas 5 bukan kelas 4 jadi saya masuk jam 5 bukan jam 4” . kami pun tak bisa menahan tawa atas kebnyolan bapak yang lewat tadi.
Waktu sudah menunjukkan jam setengah 5 sore , tak satupun yang datang lagi sehingga kami memutuskan untuk menunda kegiatan karena tidak adanya peserta lagi. Kami menentukan kesepakatan dengan warga yang datang untuk mengganti jadwal kegiatannya dengan alasan warga kalau sore banyak orang yang gak bisa, apalagi bulan puasa ibu-ibu biasannya menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Sehingga kami menggantinya dengan jadwal yang biasanya pukul 3 sore menjadi pukul 12 siang bha’da dhuhur.
Hari kedua hari rabu tanggal 25 juli 2012 kami kembali untuk melakukan proker pemberantasan buta aksara didusun longos. Sesampainya ditempat namun tak ada satupun yang datang. Kami pun menunggu hingga kurang lebih setengah jam namun tak ada yang datang. Kami pun kembali menemui pak kadus. Dan pak kadus lagi-lagi menjemput warga. Namun nihil tak ada satupun warga yang dibawa pak kadus . Pak kadus pun berkata “ Maaf dek gak ada yang mau warga saya, alasanya malu mau belajar karena sudah tua gak pantes sekolah , dan juga males mau belajar toh juga sudah tua” . dengan pernyataan dari pak kadus seperti itu kami pun tak dapat berbuat apa-apa. Kami tidak berhak untuk memaksa keputusan orang. Sehingga kami kembali dan tidak berhasil memberantas buta aksara didusun longos tersebut.
Saat pelaksanaan awal melakukan kegiatan yaitu pada hari Senin 23 juli 2012 pukul 15.00 WIB kira-kira bha’da ashar Kami berangkat dari basecamp menuju salah satu sekolah yayasan yang telah ditentukan oleh kadus longos sendiri.
Sesampainya di tempat atau sekolah tersebut tak ada satu pun pesrta didik yang akan aku ajari . sehingga aku langsung saja menuju ke kadus dusun longos untuk menanyakan tentang soal peserta didik yang akan aku ajar.
Pak kadus mengatakan”Saya sudah menginfokan ke semua warga dek kalau hari ini ada sekolah buat yang gak bisa baca tulis”Dan menurutnya banyak warganya yang mau hadir dalam kegiatan ini.sehingga pak kadus menyuruh kami menunggu di sekolah.
Langsung saja kami kembali ke sekolah tempat kami akan mengajar.sedari menunggu kedatangan pak kadus yang sedang mencari warganya yang katanya bersedia untuk belajar membaca dan menulis dengan kami. Kami pun berusaha mencari sendiri peserta didik yang sekiranya mau untuk mengikuti kegiatan kami.dengan bertanya kepada warga yang melintasi depan sekolah itu apakah berminat belajar membaca dengan kami. Namun dengan jawaban yang dengan candaannya mengungkapakannya dia berkata, “ Aduh mas maaf saya sudah tua mau mati juga jadi gak usah sekali mas, potong rumput aja buat sapi mas”. Dengan ketawa saya pun tak memaksa kepada orang tersebut.
Tak lama pak kadus pun datang dengan membawa 1 orang wanita tua untuk dijadikan peserta didik kami. Dan berkata bahwa masih ada lagi warganya menyusul. Dengan menunggu warga lain yang akan menyusul saya bertanya-tanya kepada ibu yang dibawa oleh pak kadus, namun tak disangka ternyata ibu itu mengalami kelainan yaitu tidak bisa berbicara atau bisu. Kami pun makin bingung.
Setelah itu datang 2 lagi ibu-ibu yang mau untuk diajari. Selagi menunggu yang lain datang kami ingin memulai kegiatan pengajaran buta aksara dimulai. Namun kedua ibu-ibu itu tidak mau dengan alasan tidak ada orang alias sepi temannya sehingga dia malu untuk memulainya.kami pun menuruti keinginan ibu-ibu itu ditengah-tengah penantian warga lain ada kejadian yang menurutku lucu, ada seorang bapak-bapak yang melintasi depan kami dan bertanya kepada ibu-ibu yang bersama kami.
“ngapain kamu disana?” kata bapak itu, Lalu salah satu ibu menjawab “saya mau sekolah. Ayo kalau mau sekolah juga’ ibu pun mengajak bapak yang melintas itu. Namun bapak itu menjawab dengan santainya .karena pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dia berkata“ saya sekolah kelas 5 bukan kelas 4 jadi saya masuk jam 5 bukan jam 4” . kami pun tak bisa menahan tawa atas kebnyolan bapak yang lewat tadi.
Waktu sudah menunjukkan jam setengah 5 sore , tak satupun yang datang lagi sehingga kami memutuskan untuk menunda kegiatan karena tidak adanya peserta lagi. Kami menentukan kesepakatan dengan warga yang datang untuk mengganti jadwal kegiatannya dengan alasan warga kalau sore banyak orang yang gak bisa, apalagi bulan puasa ibu-ibu biasannya menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Sehingga kami menggantinya dengan jadwal yang biasanya pukul 3 sore menjadi pukul 12 siang bha’da dhuhur.
Hari kedua hari rabu tanggal 25 juli 2012 kami kembali untuk melakukan proker pemberantasan buta aksara didusun longos. Sesampainya ditempat namun tak ada satupun yang datang. Kami pun menunggu hingga kurang lebih setengah jam namun tak ada yang datang. Kami pun kembali menemui pak kadus. Dan pak kadus lagi-lagi menjemput warga. Namun nihil tak ada satupun warga yang dibawa pak kadus . Pak kadus pun berkata “ Maaf dek gak ada yang mau warga saya, alasanya malu mau belajar karena sudah tua gak pantes sekolah , dan juga males mau belajar toh juga sudah tua” . dengan pernyataan dari pak kadus seperti itu kami pun tak dapat berbuat apa-apa. Kami tidak berhak untuk memaksa keputusan orang. Sehingga kami kembali dan tidak berhasil memberantas buta aksara didusun longos tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar