Kamis, 16 Agustus 2012

Se Emmot Ghi Mbah (Yang Ingat Ya Mbah) Oleh : Safitri

Pemberantasan buta aksara merupakan program dari KKN kelompok 33 UTM yang dilaksanakan di Desa Longos. Kali ini aku kebagian di dusun Kotte bersama rekan KKN ku yaitu Lauren CHS. Proses pembelanjaran yang ku gunakan berawal dari pengenalan huruf abjad dari A-Z. Ini merupakan suatu tantangan bagi ku, karena siswa yang ku ajarkan sudah tidak muda lagi bahkan sudah lanjut usia. Mulai mangajar tanggal 23 juli jam 15.00.
Oke sekarang ku akan menceritakan pengalaman saya pada saat mengajar. Awalnya tidak ada siswa yang dateng di Musholla Al-Irsyad dan akhirnya aku mintak tolong ke orang tua teman KKN yang kebetulan rumahnya dekat dengan tempat ku mengajar. Akhirnya aku mendapatkan siswa walaupun hanya sedikit siswanya. Ya gpp lah, bagi ku sudah beruntung mendapatkan siswa, dibandingkan di tempat teman ku yang hari pertama belum nendapatkan siswa. Alhamdulillah. Aku memperkenalkan huruf vocal yaitu A I U E O. Tidak gampang buat saya dalam mengajar mereka dan butuh kesabaran, karena harus berulang kali membacakan abjad tersebut sampai mereka mengingat. Setelah itu aku mengenalkan huruf lengkap yang sebanyak 26 huruf dari a-z.

Pemberantasan Buta Aksara Di Kotte


Lucu sekali saat mengajari mereka huruf. Banyak tawa dan canda di gurat muka mereka karena belum bisa mengingat huruf. Perlu terus menerus mengulang dan mengingatkan huruf kepada mereka.
Ada salah satu dari mereka yang berkata kepada ku “pa saber ghi mon ngajeri. Tak lem engak polannah. Jhek gigiri mon tak taoh” (sambil tertawa). Aku pun menjawab “enggi mbah.. manabi kaule tak saber ampon agigiren kauleh dheri ghellek”.
Hari kedua aku mendapatkan 3 siswa lagi. Tidak banyak siswa yang aku ajari. Karena mereka merasa malu dan berfikir bahwa sudah tidak perlu lagi untuk belajar sebab sudah tua dan tidak perlu lagi untuk belajar. Selain itu mereka juga memiliki kesibukan untuk mempersiapkan makanan buka puasa untuk keluarganya di rumah. Maka dari itu aku mensiasati yang awalnya jam 15.00 di ganti jam 14.00.
Hari selanjutnya aku memperkenalkan kepada siswa ku pengabungan huruf antara huruf vocal dan huruh konsonan. “c a ca c i ci c u cu c e ce c o co” dan seterusnya. Di sela mengajar ada yang berbicara pada ku dari salah satu siswa ku, “kaule angartian engaknah nekah bu. Mon tongsettong engaknah be’rik tak ngarteh”. Dan aku menjawab “oow enggi eajeraghiyeh engaknah nekah beih. Alhamdulilah manabi ampon emmot melana ghun langkong sakonik. Aku membesarkan hati mereka agar mereka memiliki semangat yang tinggi untuk mau belajar sampai mereka bisa membaca dan menulis. Alhamdulillahirobbil ‘alamin. Selanjutnya aku memperkenalkan beberapa kata yang dirangkai dari huruf, merangkai kalimat dari kata dan menulis kata.
Aku bersyukur mereka mau menerima ku dan menerima dengan apa yang aku ajarkan kepada mereka. Ini merupakan pengalaman yang tidak pernah aku lupakan selama KKN ini. Karena baru kali ini aku mengajar yang rata-rata siswa ku sudah tidak muda lagi, bahkan sudah lanjut usia. Ini pengalaman ku, apa pengalaman mu????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar