Kamis, 16 Agustus 2012

GAPOKTAN

Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) merupakan suatu program pemerintah yang bertujuan untuk kemajuan pertanian di indonesia dengan cara membentuk organisasi yang anggotanya terdiri dari para petani yang diharapkan dapat menjembatani antara dinas pertanian ke petani baik dalam hal inovasi pertanian terbaru,bantuan benih, subsidi pupuk dari pemerintah sampai dalam hal harga pasar produk pertanian.
Pagi itu, Mafttuh berkunjung ke rumah bapak Thawil, salah satu perangkat desa yang rumahnya tidak jauh dari posko KKN 33. Bapak Thawil merupakan seorang perangkat desa dibagian kaur pembangunan selain jadi perangkat dia juga berprofesi sebagai guru dan juga seorang petani.
Tujuan awal Mafttuh berkunjung ke rumah bapak thawil yang merupakan ketua GAPOKTAN di desa Longos adalah untuk menggali informasi tentang kegiatan GAPOKTAN di desa Longos dan juga untuk  mengetahui kondisi pertanian di desa Longos.
Rumah pak Thawil terlihat lebih modis dengan lantai yang berkeramik kuning tua yang senada dengan cat temboknya daripada rumah penduduk lainnya tapi masih tetap bernuansa rumah tradisional setempat, di teras nampak pak Thawil yang sedang duduk dikursi ditemani istri dan anak anaknya yang sedang bercengkrama di atas lantai.
Maftuuh mengucapkan salam kemudian pak Thawil dan keluarga mnjawab salam Maftuuh dan langsung mempersilakan duduk. Pembicaraan pun dimulai. Maftuuh membuka pembicaraan dengan sebuah pertanyaan basa-basi, kemudian dia lanjutkan bertanya tentang GAPOKTAN. Pak Thawil menjelaskan peranan GAPOKTAN di desa Longos yang berdiri sejak tahun 2008 menurut bapak Thawil yang menjabat sebagai ketua GAPOKTAN di desa Longos sejak awal diresmikannya GAPOKTAN. Peranan GAPOKTAN antara lain menularkan informasi dari dinas pertanian kepada petani setempat, memfasilitasi kebutuhan mulai dari pupuk, pestisida sampai kebutuhan benih POKTAN (kelompok tani) yang statusnya merupakan organisasi yang bernaung dibawah GAPOKTAN, dan sebagai wadah semua POKTAN berhimpun.
GAPOKTAN di desa Longos sendiri menaungi 13 POKTAN dari berbagai dusun dan 2 KWT (kelompok wanita tani)  merupakan organisasi petani yang anggotanya  keseluruhan  terdiri dari kaum hawa tetapi hanya menanam tanaman tegal dan pekarangan.
 Foto Bersama dengan Ketua GAPOKTAN
Pria yang istrinya menjabat sebagai ketua KWT di desa Longos ini mengungkapkan tanaman yang biasa dibudidayakan para petani untuk tanaman pangan antara lain jagung, padi, tembakau, dan kacang kacangan sedangkan untuk tanaman hortikultura sendiri yaitu semangka, melon, dan blewah.Untuk pertanian organik sendiri yang sekarang sedang digalakkan pemerintah sekarang bapak Thawil sudah mempraktekkan dilahannya sendiri dengan cara membuat pupuk bokasi sendiri yang terbuat kotoran ayam dan sapi.
Menurut pria yang aktif membantu kegiatan anak anak KKN 33 ini penggunaan pupuk organik sangat efektif untuk lahan karena berdasar dari info dinas yang dia dapat mampu memperbaiki lahan dengan keadaan tanah yang masam, dia sering mempraktekkan dilahan miliknya dan hasilnya sangat memuaskan sayangnya hal ini tidak diikuti petani lainnya, selain penggunaan pupuk organik dia juga menggunakan metode penanaman jajar legowo  bapak bergelar S.pdi ini mengungkapkan tanah dilongos cocok menggunakan jarak tanam 20×30 yang berbeda dengan saran dari dinas dengan jarak tanam 20×40.
Pria yang menurut dia bertani merupakan profesi panggilan jiwa ini mengungkapkan pertanian di desa longos masih banyak kekurangan antara lain  infrastruktur pertanian didesa longos sangatlah minim seperti belum adanya gudang pertanian yang berguna sebagai tempat pernyimpanan alat alat pertanian dan hasil pertanian dan dia juga mengungkapkan untuk SDM di bidang pertanian dari tahun ke tahun semakin berkurang ini dikarenakan banyak yang memandang sebelah mata untuk bidang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar